Yasudah, mungkin lain waktu

Hari-hari berlalu begitu cepat,
seolah 24 jam dalam sehari perlu diperpanjang

Skenario terjadi dan saling bersilangan
Beberapa sesuai rencana, beberapa diluar kendali
Sebagian membuat tersenyum, tertawa hampir gila
Sebagian lainnya berusaha dilupakan, mengganggu hari indah katanya

Tapi hidup perihal perputaran senang dan sedih bukan?
Pagi hari bahagia datang, berharap bertahan hingga bertemu hari lain
Menjelang siang sang kabar menghampiri, memperingatkan hari itu badai datang
Senja masih mengelak sang kabar, tersenyum senjata paling ampuh katanya
Akhirnya malam datang, melihat yang seharusnya tak dilihat
Baru sadar, cerita yang tak diinginkan datang
Sebelum terlelap, air mata sempat terjatuh
Katanya membasuh mata, padahal pelampiasan rasa

Cerita kemarin dan kemarinnya lagi seolah tak pernah ada
Seperti terlupakan oleh waktu, padahal masih hangat membekas
Rasa kalut, cemas, senang, bingung
Menjadi rasa tak terlupakan hari itu
Sampai hari ini, tak diketahui bahwa kemarin dianggap tak pernah ada oleh sang pelaku

"Jangan mengulangi kebodohan masa lalu, jangan"

Pikiran itu seolah berteriak, selalu datang tanpa diminta
Tapi kepala ini terlalu enggan untuk berpikir
Berserah kepada Sang pembuat skenario
Katanya kalau ada jalan semoga dipermudah, kalau tidak ada yasudah

Mungkin lagi-lagi ada yang datang hanya untuk membubuhkan sedikit cerita,
bukan merangkai akhir cerita
Menitipkan hari-hari untuk dipelajari, setelah itu pergi

Entah kapan ada yang datang untuk menetap
Lelah berusaha merangkai kata untuk mempertahankan

Tapi sebenarnya masih ada harapan?
Tidak, jangan bicara harapan
Kalau jatuh baru tau rasa

Lagi-lagi hanya bisa berserah kepada Sang pembuat skenario
Jangan terlalu berpikir, kasihan otakmu
Dipaksa menerka masa depan

Popular Posts